Siapa? Atau, Apakah Seorang Thalasya?

Kehadiran akun media sosial Instagram bernama Thalasya telah mengguncang warga net beberapa waktu lalu. Ya, publik sempat dihebohkan oleh sosok perempuan yang memiliki wajah digital. Dengan paras yang cantik dan tubuh semampai, Thalasya memang sanggup membuat masyarakat penasaran. Siapakah sebenarnya perempuan dengan berwajah digital dengan suara merdu ini? Apa yang sesungguhnya ia sembunyikan? Publik tak dapat berhenti menerka. Namun sayang, jawabannya tidak semudah itu, bukan?

Beruntung, saya dan tim CLARA berhasil bertemu dengan Thalasya. Entah bagaimana harus mendeskripsikannya, namun yang pasti Thalasya adalah sosok yang layak untuk menerima pujian. Tidak hanya karena keindahan fisik, namun talenta yang dimilikinya. Diawali dengan perbincangan seputar kesehariannya, Thalasya melakukan hal yang sama dengan individu lain pada umumnya, kok. Jalan-jalan santai di pinggir jalan? Tentu termasuk dalam hal ini.

Thalasya in AKSU (Foto: Dok. Gita Paramita)

Ketika ditanya mengenai hobi, ia mengaku mencintai musik, fotografi, dan traveling. Kecintaannya pada musik pula yang membawanya pada industri yang akan membesarkan namanya. Seperti yang saya katakan di awal, paras bukanlah senjata utamanya, namun talenta. Sejak dilahirkan di dunia ini, Thalasya sudah menemukan kecintaannya pada musik. Ia sendiri mengaku bahwa musisi idolanya adalah Ariana Grande. Oops, bahkan lagu favoritnya kini adalah "Thank You, Next". Kira-kira apakah ada sosok mantan yang mampu membuat Thalasya turut menikmati lagu ini?

Entah apakah Thalasya pernah menjalin hubungan kasih sebelumnya. Namun, yang pasti ia tidak akan menjalin hubungan dengan sosok di dunia hiburan. Apakah ada yang sudah patah hati sampai sini? Tenang, ternyata tidak rumit untuk mendapatkan hati seorang Thalasya. Anda hanya perlu menjadi pria yang mampu memikirkan 1000 tahun ke depan dan mengimplementasikannya pada hari ini. 

Thalasya in AKSU (Foto: Dok. Gita Paramita)

Karya dari Thalasya sendiri sudah dapat Anda nikmati melalui akun media sosial yang dimilikinya. Ia kerap kali membagikan potongan lagu berisikan suara merdu darinya. Ia pun turut berkontribusi dalam lagu karya Adila Fitri. Saya harus mengakui, kualitas suara dari Thalasya memang tidak dapat dianggap remeh. Secara pribadi, ia mengaku bahwa aliran musik yang digelutinya adalah pop dan hiphop. Hal ini cukup menarik jika disandingkan dengan penampilan keseharian Thalasya yang cenderung feminim.

Pada akhirnya, Thalasya adalah Thalasya. Ia dilahirkan dari digital untuk digital. Tidak perlu terlalu memusingkan siapa atau apakah sosok Thalasya, cukup hargai dan nikmati karyanya. Ya, sesederhana itu. Hanya satu hal yang Thalasya pegang sebagai pegangan hidupnya, masa depan itu adalah untuk orang yang percaya dengan mimpinya dan berani mengambil risiko untuk mewujudkannya. Sangat tercermin dari pribadi ini, bukan?