Satu Macarons dari Gerai Ini Mungkin Menyelamatkan Pejuang Kanker Payudara!

Saya sempat berpikir bahwa kanker adalah sebuah penyakit yang digunakan kebanyakan film drama untuk memperpanjang durasi dan membuatnya semakin dramatis. Tidak pernah ada riwayat kanker sebelumnya di dalam keluarga juga membuat saya menyepelekan penyakit mematikan yang satu ini. Ya, demikian pemikiran saya sampai ketika orang yang saya kasihi menderita kanker. Ya, derita. Sejak saat itu, kanker tidak lagi hanya sebuah kata, kanker menjadi sebuah kenyataan yang sejatinya perlu dilawan.

We Heart Pink (Foto: Dok. Kitchenette)

Maka dari itu, perasaan saya begitu berbeda ketika menghadiri We Heart Pink, acara tahunan dari Kitchenette dan organisasi non-profit Pink Shimmerinc. Gerai dari Ismaya ini memang secara aktif memberikan perhatian khusus pada kanker payudara di sepanjang Bulan Oktober yang dikenal sebagai breast cancer awareness month. Di tahun ini, cerita dari para pejuang kanker menjadi terasa dekat di hati dan begitu mudah saya pahami. Kanker bukan penyakit yang bisa dilawan seorang diri. Kanker adalah suatu penyakit yang membutuhkan begitu banyak doa dan dukungan dari begitu banyak pihak. Hati yang gembira adalah obat yang manjur. Ya, setidaknya hal ini mungkin bisa membantu.

Special Pink Macarons (Foto: Dok. Kitchenette)

Mulai dari tanggal 1 hingga 31 Oktober 2019 mendatang, Kitchenette kembali menggelar program amal. Kali ini, Kitchenette menyajikan penawaran khusus berupa Special Pink Macarons seharga Rp55.000 di seluruh gerainya di Jakarta. Keuntungan dari hasil penjualan ini akan diserahkan kepada pusat komunitas Pink Shimmerinc yang memang bergerak dalam melayani apapun berhubungan dengan penyakit kanker payudara. Komunitas ini juga turut membantu mereka yang membutuhkan bantuan biaya medis dalam melawan penyakit kanker.

Mungkin Anda berpikir bahwa satu macarons yang Anda pesan tidak bermakna apapun. Namun, jika dana yang terkumpul mampu menyelamatkan setidaknya satu saja jiwa yang sedang berjuang melawan kanker, bukankah sudah cukup baik? Trust me, there is no such thing as "too little" in giving.