Perlu saya akui, masakan khas Indonesia kebanyakan lebih nikmat jika dilahap di pinggir jalan. Anda mengerti maksud saya, bukan? Saya tidak bermaksud untuk mengakui diri sebagai bagian dari ‘generasi micin’. Namun, memang rasanya masakan Indonesia pinggir jalan (yang mungkin ditambah dengan banyak micin tersebut) begitu memikat dan mampu membuat Anda ingin terus kembali.

Ya, memang ada beberapa restoran khas Indonesia yang mampu menggoyahkan hati saya. Namun, sayang, tidak banyak. Beruntung saya berhasil mendapatkan satu restoran untuk dimasukkan ke dalam daftar restoran khas Indonesia favorit. Meskipun hanya dapat dinikmati di Pulau Dewata, saya perlu bersyukur atas kehadiran Salon Bali yang lahir dari Hotel Indigo Seminyak.

Lobster, smoked ubi, rujak mangga (Foto: Dok. Meta Limesa)
Fish, just caught, kale, smoked corn, rica rica (Foto: Dok. Meta Limesa)

Seperti yang tertera di atas, tidak mudah menemukan restoran khas Indonesia yang mampu membuat Anda ingin kembali. Terkhusus jika berbicara mengenai restoran kelas atas. Namun, berbeda dengan pengalaman bersantap saya di Salon Bali. Lidah ini begitu dimanjakan mulai dari hidangan pembuka hingga penutup. Semua hidangan ini akan mengingatkan Anda pada masakan khas Indonesia sekalipun dikemas secara modern. Coba perhatikan baik-baik menu judul yang tertera di bawah setiap foto, sungguh tidak disangka, bukan?

Duck breast, squid 'mie' rebus (Foto: Dok. Meta Limesa)
Beef Shortrib, carrot lawar, kluwek nut (Foto: Dok. Meta Limesa)

Ketika Anda memutuskan untuk bersantap di Salon Bali, Anda dapat memutuskan berapa jumlah hidangan yang Anda inginkan. Terdapat dua pilihan, yaitu bersantap dengan empat jenis hidangan atau dengan delapan jenis hidangan. Saya cukup spesial, karena dibolehkan mencicipi lima hidangan spesial dari Salon Bali. Oh, belum terhitung tiga koktil yang semakin melengkapi malam itu.

Sulit jika harus memilih manakah yang menjadi favorit saya di antara lima hidangan tersebut. Makanan yang disajikan begitu unik. Saya suka hidangan pembukanya. Lalu, beranjak menuju koktil. Sempat mengernyitkan dahi ketika saya menemukan ada kata kecombrang di dalam salah satu minuman koktil. Namun, aneh, justru minuman ini yang menjadi favorit saya! Dan, tentang hidangan penutup, oh, ayolah. Apakah Anda pernah salah jika menggabungkan cokelat dengan pisang? Perpaduan yang sempurna, apalagi dikemas langsung oleh tim dari Salon Bali.

Kecombrang, vodka, pineapple, wild honey (Foto: Dok. Meta Limesa)
Bali chocolate, kenari nuts & pisang rai (Foto: Dok. Meta Limesa

Jika berkesempatan mengunjungi Bali, sempatkan waktu untuk mencicipi hidangan-hidangan di atas. Tidak akan menyesal! Kecuali, Anda takut untuk terikat dengan Salon Bali, karena demikian yang saya alami. Ah, apakah saya bisa mengambil cuti sekarang?