Post Oscars Syndrome

Archive

Setelah enam belas minggu sibuk mengawal perkembangan award season mulai dari Golden Globes, BAFTA, Critics Choice Awards, SAG-Aftra dan diakhiri dengan Academy Awards yang berakhir kemarin, rasa tegang yang intens dapat terselesaikan juga. Bagi pecinta film momentum penghargaan piala Oscar, sama halnya dengan momentum pemilihan presiden. “Ngeri-ngeri sedep” mungkin ini kalimat yang dapat mewakilkan perasaan campur aduk dari ajang anugerah film tertinggi ke-97 tersebut.

Mikey Madison | Photo Courtesy of The Academy | Photographed by Matt Sayles

 

Tahun ini dapat dikatakan tahun persaingan film terketat, masing-masing film memiliki keunggulan tersendiri. Mulai dari film musikal (Wicked, Emilia Perez) hingga film Indi seperti Anora berada dalam kotak yang sama. Tentu 9.905 para anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) memiliki tugas yang pelik dalam memilih film mana yang pantas mendapatkan voting.

 

Walhasil penghargaan dapat terbagi rata berdasarkan film yang diunggulkan di tahun 2024 kemarin. Wicked dan Emilia Perez yang dianggap saling bersaing ketat sama-sama meraih 2 penghargaaan. Conclave, The Substance dan I’m Still Here masing-masing meraih 1 penghargaan. Sementara The Brutalist berhasil meraih 3 penghargaan dan Anora menerima 5 penghargaan.

 

Dari hasil akhir pengukuhan penghargaan tersebut tentu saja membuahkan pro dan kontra. Ada yang setuju dan ada pula yang tidak. Seperti komentar para pecinta film yang muncul di media sosial, mempertanyakan mengapa penghargaan Best Actrees in Leading Role seharusnya jatuh pada Demi Moore. Dan penghargaan Best Actor kenapa tidak jatuh pada Ralph Fiennes. Sementara mengapa Best Picture harus jatuh di tangan Anora.

Adrien Brody | Photo Courtesy of The Academy | Photographed by Matt Sayles

 

Mungkin tak selamanya penilaian akan sesuatu itu berdasarkan atas pola standar, atau gaya selera di tahun-tahun sebelumnya. Karena seiring waktu berjalan tak hanya gaya pakaian saja berubah, begitu jugastyle suatu film, standar gaya akting, dan detail-detail kecil lainnya pun ikut berubah. Jadi artinya tidak akan ditemui kesamaan sehingga dapat terprediksi oleh masyarakat umum. Sehingga memberikan celah khusus untuk segala bentuk karya seni film untuk turut diperhitungkan.  

 

Maka artinya bukan para anggota Academy yang tidak teliti, tetapi pasti ada catatan-catatan lain yang tidak dilihat oleh mata publik.