Kesabaran Tipis

Common Sense

 

 

Mengapa manusia semakin bertambah usia, semakin sulit berkomunikasi dengan baik? Katanya dengan bertambah usia, manusia itu lebih banyak makan asam garam kehidupan, bahkan semakin bijak dan dewasa dalam menyikapi sesuatu. Namun kenyataannya tidak seperti itu.

 

Sebagai contoh saya berusia 40 tahun, dan ibu saya berumur 68 tahun. Melihat rentang usia kami yang sudah matang tersebut, seharusnya komunikasi kami seharusnya baik. Tetapi kenyataannya tidak begitu. Jika kami ditinggal berdua dalam satu ruangan, bisa dikatakan kami akur hanya sekitar 20 menit. Selanjutnya apabila terlibat pembicaraan saya hanya lebih memilih diam, atau menanggapi dengan seadanya saja. 

 

Hal tersebut dikarenakan jika terlalu panjang berinteraksi dalam suatu topik pembicaraan, ujungnya pasti akan berakhir kepada emosi atau kekesalan. Pola pikir manusia yang sudah lanjut usia, buat saya sulit sekali untuk dipahami. Ditambah lagi semakin bertambah usia, kesabaran saya semakin tipis. Sehingga makin sulit untuk saya berpura-pura sependapat dengan apa yang orang tua saya katakan.

 

Yang menjadi pertanyaan buat saya adalah, mengapa semakin bertambah usia, manusia kerap kali berubah. Bukan menjadi makhluk hidup yang semakin sempurna, tetapi justru sebaliknya.

 

Jika saya kembali menoleh kebelakang sepertinya masa-masa keemasan dalam sebuah rumah tangga adalah ketika anak-anak masih dibangku sekolah dasar. Keadaan dimana anak-anak tidak terlalu kecil, tetapi juga tidak terlalu besar. Saat itulah anak dan orang tua bisa menjadi teman diskusi, sekaligus teman berpergian.  

 

Maka setelah seorang anak menginjak usia 15 tahun, mulailah konflik-konflik antara orang tua dan anak dimulai. Apakah sang anak sudah mulai susah untuk diatur, atau sang orang tua yang sudah tidak bisa menerima keadaan bahwa sang anak sudah dewasa dan mempunyai suaranya sendiri atas apa yang mereka kehendaki.

 

Maka Gambaran sebuah keluarga yang harmonis itu, bisa dikatakan tak lebih dari satu dekade. Bukan dikarenakan saya bersikap skeptis, tetapi berdasarkan faktor pola pikir manusia sesuai perjalanan level usianya. Bahwa manusia itu semakin tua, akan menjadi semakin kompleks. Tak hanya dari metabolisme yang turun saja, melainkan segala macam permasalahan hidup dan trauma  yang dialami, membuat manusia semakin terkikis sifat baik dan pola pikirnya yang semula cemerlang.  

 

    

Photo by Vidal Balielo - pexels.com