Sebagai seorang perempuan, memilih pakaian memang banyak menghabiskan waktu, apalagi jika harus memilih untuk agenda penting. Tentu Anda akan langsung membuka pintu lemari, mematut-matut semua isi dan mulai bergumam kepada diri sendiri," little black dress yang dibeli kemarin? Hmm.. sepertinya sudah pernah dipakai, peplum dress? Ugh, so last year, flare skirt? Ah rasanya semua sudah pernah dipakai." Seolah tidak ada baju sama sekali, satu lemari penuh rasanya tak dapat menjawab rasa bingung akan pilihan baju yang tepat. Di sisi lain, tumpukan pakaian menggunung dalam diam menunggu dipilih. Tentu Anda familiar dengan momen tersebut, kan?
Melalui koleksi Musim Gugur 2019, Creative Director rumah mode Kate Spade, Nichola Glass, mengajak Anda untuk berimajinasi memasuki lemari pakaian wanita glamor yang berisi campuran busana berdesain eklektik dan dapat dipadukan dengan selera pemiliknya. Yang semakin membuat saya tertarik adalah foto kampanye musim gugur 2019 ini menampilkan Julia Garner, Sadie Sink serta Kiki Layne sedang berada di dalam lemari wanita. Super cute, quirk and surreal at the same time!
Pada koleksi Musim Gugur 2019 ini, Kate Spade kembali menunjuk Tim Walker untuk berkolaborasi. Sedikit cerita, Tim Walker merupakan photographer yang pernah bekerja sama dengan Kate Spade pada tahun 1999-2006, saat itu ia bekerja langsung di bawah naungan Kate dan Andy Spade. Senang bermain dengan visual yang tidak masuk akal, menurut saya, hal ini merupakan kolaborasi yang sangat pas mengingat sang creative director mengangkat tema surealisme yang merupakan 'makanan sehari-hari' bagi Tim Walker. Nama Tim Walker sendiri sudah dikenal sebagai master gambar dan potret surealis.
Saya berkesempatan untuk melihat koleksi ini lebih dekat pada Selasa (28/8). Bertempat di Plaza Senayan, saya disuguhkan dengan koleksi Musim Gugur yang berwarna-warni dan cheerful yang memang merupakan DNA dari Kate Spade. Tetapi lebih dari itu, saya juga banyak melihat warna-warna muted yang seolah menyeimbangi warna-warni yang cheerful yang dihadirkan. Rupanya, warna-warna muted memang sengaja dihadirkan untuk memberikan kesan mature pada koleksi ini.
Masih dengan siluet tahun 70-an, koleksi ini menghadirkan pantsuit berbahan twill & corduroy, flared trouser, silk button down dress hingga flirty satin shirtdresses yang tentunya didominasi dengan leopard prints. Banyak yang belum mengetahui jika leopard print merupakan salah satu motif yang paling digemari pada tahun 70-an. Motif ini juga merupakan motif yang bisa dibilang, timeless dan merupakan senjata para wanita untuk lifting up the looks. Jika saya ibaratkan, motif leopard ini bisa dikatakan seperti red lipstick, once you wear it, your look will instantly pumps up and good with almost anything! Sedangkan untuk tas, koleksi yang dihadirkan memiliki refleksi yang berbeda. Jika untuk pakaian Glass menggunakan tahun 70-an sebagai inspirasinya, berbanding terbalik dengan koleksi tas yang malah justru terilhami dari para perempuan New York masa kini. Dengan tote besar, mini satchel serta cross-body bag, Glass ingin tetap memberikan sentuhan modern pada koleksi debut Fall 2019-nya, tentunya tetap dengan sentuhan klasik ala Kate Spade, memberikan koleksi ini kesan chic, sophisticated sekaligus effortless.