Jadikan Era 90-an sebagai Referensi Gaya Sebelum Datang ke FMW19

Does anyone remember these like they were yesterday?

Meski hampir 20 tahun berlalu sejak tahun 90-an berakhir, energi fashion pada era tersebut tidak lantas terlupakan begitu saja. Seolah berputar kembali, gaya tahun 90-an justru kembali digemari oleh anak muda. Begitu juga saya, yang masih menjadikan era 90-an sebagai kiblat fashion sehari-hari. 

via GIPHY

Pergerakan budaya pop mulai dari film, musik, buku, hingga TV series banyak melahirkan tampilan segar yang ikonis hingga mempengaruhi terciptanya gaya berbusana pada tahun 90-an. Mulai dari plaid flannel shirt, choker, ripped jeans hingga docmart menjadi ciri khas dari 90's look. Bisa dibilang, 90-an merupakan era yang cukup berpengaruh bagi dunia fashion. Seolah tak lekang oleh waktu, sebenarnya apa yang membuat gaya era 90-an ini menjadi sangat menarik dan tetap digemari?

Nirvana (Foto: Dok. Pinterest)
Nirvana (Foto: Dok. Pinterest)

Menggabungkan banyak tren yang sedang populer kala itu, musik-musik bergenre grunge hingga heavy metal merupakan salah satu influence besar yang dijadikan kiblat bergaya. Seperti pada saat saya masih kuliah beberapa tahun lalu, dengan menggunakan flanel, oversized t-shirt, lengkap dengan gaya rambut messy hair don't care, saya yang masih kuliah tentu merasa keren dengan tampilan a la 90-an ini. Dan tentu saja, sebagian kecil cara bergaya ini saya contek dari tampilan Pearl Jam, Nirvana hingga Alice in Chain yang memainkan peran penting dalam terciptanya fashion dengan tampilan "I-dont-care" mood ini. Mendengarkan lagunya? Hm, tentu tidak. 

via GIPHY

Begitu pula populernya hip hop fashion pada tahun 90'an yang menjadi awal mula digemarinya penggunaan baggy jeans, bucket hats, tracksuit hingga sportwear. MC Hammer, Tupac dan Public Enemy merupakan sebagian nama yang memberikan pengaruh besar dari lahirnya hip hop fashion di era ini. Jika diperhatikan, gaya 90's hip hop ini terasa sedang terlahir kembali dikalangan anak muda jaman sekarang. Dengan menggunakan bomber jacket, wide leg jeans, gold chain, micro sunglasses dan snapback, bersiaplah anda dipanggil hypebeast oleh sekitar Anda.

Destiny's Child (Foto: Dok. Pinterest)

Sementara itu, group musik pop seperti Spice Girls dan Destiny's Child hadir dengan memberikan warnanya tersendiri dan lebih banyak dijadikan sebagai kiblat fashion remaja perempuan. Butterfly clips, crop top, hingga platform shoes seketika menjadi must have items kala itu. Meski di mata saya tampilan ini sempat terlihat 'norak' karena potongan yang siluet terlalu pendek dan identik dengan warna berkilau, nyatanya tampilan ini perlahan mulai menyita perhatian saya. Apalagi ketika melihat kembali tampilan Destiny's Child dalam balutan Tommy Hilfiger di era 90-an. Geez, how could they be so futuristic back in the day? Are the a time traveller or what???

Meski tidak merasakanmenjadi remaja tahun 90-an --well, umur saya baru 5 tahun ketika dunia mulai memasuki tahun 2000-- saya tetap tertarik dengan pop culture yang vibrant era ini. Apalagi ketika saya menyadari bahwa film favorit saya rata-rata diproduksi pada tahun ini seperti, Clueless, Austin Power, Pulp Fiction, hingga Ace Ventura. Hadir dengan visual yang nyeleneh, saya justru jatuh cinta dengan apa yang disajikan oleh film-film tahun 90-an ini. Gaya busana yang seenaknya, style rambut yang nyentrik, hingga mimik wajah yang ekspresif, justru memiliki daya tarik uniknya sendiri. Hmmm.. andai saja dunia ini bisa memutar waktu untuk membawa saya merasakan kenikmatan menjadi seorang remaja pada kala itu, of course I will livin' my best life!

Dionne and Cher in "Clueless", 1995.

 

Berbicara tentang film, rasanya tidak mungkin tidak menyebut Clueless dalam daftar film era 90-an yang memberikan dampak bagi dunia fashion. Bukan saja tagline "Ugh, as if!" yang melekat pada film ini, namun juga tampilan fashion modern preppy yang bisa digunakan untuk daily wear atau bahkan mereka yang bekerja. Salah satu scene favorit saya adalah saat Cher dan Dionne mengenakan kemeja plaid set pada awal permulaan film yang hingga kini menjadi salah satu scene film paling ikonis. Juga pada saat Cher Horowitz mengenakan kemeja tartan maroon yang lengkap dengan black beret hat. 

Sharon Stone in "Basic Instinc", 1992.

Sedangkan untuk Anda yang lebih mature, penampilan Sharon Stone pada film Basic Instinc tersebut tentu saja menarik perhatian anda. Identik dengan warna monokrom dan potongan baju minimalis, tampilan ini menjadi salah satu pioneer gaya minimalis yang digemari banyak perempuan. Bersama VOGUE, Sharon Stone yang merupakan bintang pada film Basic Instinc ini membuat ulang tampilan dirinya yang ikonis kala itu. And the result are mesmerizing. I have no words. All hail Sharon Stone!

Sharon Stone, 61, recreating her "Basic Instinc" look in 2019 for VOGUE.

Membicarakan tentang apa yang terjadi pada era 90-an selalu saja membuat saya tertarik dan tidak bisa berhenti berbicara. Menurut saya, 90-an menjadi era yang sangat menarik dengan keunikannya tersendiri. Bebas berekspresi tanpa perlu takut justifikasi, saling apresiasi tanpa perlu basa-basi. Melihat semangat yang hadir pada 90-an, tentu bukan saya saja kan yang rasanya ingin kembali mengulang waktu kan? Yap, tentu saja! Dan bagi Anda yang ingin merasakan sensasi kembali ke era tersebut, catat di kanal reminder untuk mengunjungi Festival Mesin Waktu 2019 yang akan diselenggarakan pada 17 Agustus 2019 ini. Lebih lengkapnya klik di sini and thank me later. You're welcome.