Ketika mulai untuk membuat suatu karya, saya dan Anda mungkin kesulitan untuk mencari inspirasi yang dapat dituangkan ke dalamnya. Biasanya, hal baik dan indah yang seringkali digunakan. Namun berbeda bagi Alipjon, seorang seniman muda yang menciptakan banyak karya melalui dosa dan kesalahan yang pernah ia lakukan.

The Demon (Foto: Dok. Hotel Monopoli)
True Rebel choose The Future (Foto: Dok. Hotel Monopoli)

Dalam instalasi seni  yang diselenggarakan oleh yang diadakan ‘ART NOW’ di Hotel Monopoli, saya tertegun melihat karya-karya miliknya yang sangat khas. Jika dilihat sekilas, terlihat bahwa karya seni Alipjon memiliki banyak warna cerah dengan objek besar yang terkesan seram dan juga suram. Kemudian, saya mencoba untuk melihat lebih dekat, ternyata banyak sekali detil pada karya lukisan yang memiliki pesan-pesan tersendiri di dalamnya. Saya menginterpretasikan bahwa karya miliknya cenderung bercerita tentang beberapa kekesalan tanpa penyesalan, kesedihan.

(Foto: Dok. CLARA)

Alipjon memperlihatkan lukisan yang menggunakan beragam bahan untuk mewarnai, termasuk Crayon. Tidak hanya menggunakan kanvas untuk melukis, tetapi juga dengan papan seluncur, bahkan WC sebagai medium. Instalasi seni dibuat menyerupai tampilan studio miliknya sendiri yang memperlihatkan segala bahan yang ia gunakan, hingga musik yang ia dengarkan saat melukis.

(Foto: Dok. CLARA)
(Foto: Dok. CLARA)

Alipjon yang menyebut dirinya sebagai ‘meteor’ bercerita tentang apa saja kesalahan dan dosa yang ia tuangkan pada banyak lukisan. Hal tersebut ia tampilkan melalui film dokumentasi yang juga ditayangkan pada instalasi seni ini. Melalui cerita dosa dan kesalahan, serta pengalamannya di masa lalu, ia turut memperlihatkan proses pembuatan segala karya yang dihadirkan pada ‘100% Sinz & Mistakez‘ pada ‘ART NOW’ di Hotel Monopoli hingga 7 Oktober 2018 mendatang.

(Foto: Dok. CLARA)

Mungkinkah bagi kita untuk mengingat dosa dan kesalahan yang kemudian menjadi sesuatu yang istimewa?