Beberapa waktu yang lalu saya melihat sebuah postingan salah seorang teman, yang sedang merayakan ulang tahun ke 17 anak pertamanya. Sontak postingan video tersebut membuat saya menerawang dan mengingatkan saya akan lajunya perjalanan waktu di dunia ini. Rasanya baru kemarin saya merayakan pesta ulang tahun bersama teman-teman saya dan menikmati serunya hidup masa remaja tanpa beban.
Nyatanya momentum itu telah dimiliki oleh salah seorang putra teman saya. Rasanya baru beberapa tahun yang lalu, saya mendengar keluh kesah mereka mengenai kesibukan untuk menentukan sekolah dasar mana yang baik untuk anak mereka. Kini justru sibuknya berubah menjadi mengurus SIM dan KTP.
Hal ini pun membawa saya melihat bahwa kehidupan sebenarnya sesingkat itu. Sehingga saya baru mengerti mengapa ada kalimat yang mengatakan YOLO, You only live once. Bahwa semua kesempatan yang datang kepada kita itu tidak pernah datang dua kali dalam hidup, maka nikmatilah selagi masih bisa dan waktunya masih ada.
Layaknya seorang manusia yang takut akan kehilangan masa-masa emasnya. Saya pun bertanya kepada diri saya sendiri, apakah saya sudah cukup puas dengan segala pilihan yang pernah saya lalui? Jawabannya adalah, ya tentu saya puas dengan apa yang telah saya lalui, tetapi jika waktu tersebut dapat diulang kembali, mungkin ada partikel-partikel kecil yang ingin saya rapihkan agar berjalannya lebih smooth.
Seperti misalnya, ingin sekali saya mengatakan kepada diri saya yang hidup di usia 17-an bahwa hidup akan lebih menarik dan berwarna jika saya lebih nekad dalam mengeksplorasi sesuatu. Bahwa tak usah berpikir terlalu panjang akan sesuatu, dan tak perlu back up plan untuk suatu rencana. Karena hidup ini begitu misterius. Serapih apapun kamu membuat schedule nyatanya akan selalu berubah dari rencana. Sama halnya dengan deadline yang telah ditetapkan, nyatanya pasti akan melewati batas akhir tersebut.
Sama seperti ketika saya memilih jurusan untuk kuliah, bahwa dalam bayangan saya nantinya saya akan bekerja sesuai dengan jurusan tersebut, lalu dalam hitungan sekian tahun bekerja saya akan menempati posisi di kantor dengan gemilang. Dan pada usia menginjak 40-an saya telah memiliki beragam prestasi dengan berbagai aset kekayaan yang berlimpah dan pensiun.
Namun realita tak pernah sesuai dengan seperti apa kita rencanakan. Sehingga lagi-lagi membuat kita harus bijak dan berlapang dada dalam menghadapi segala sesuatu yang tak sesuai rencana. Maka satu kata yang saya bisa utarakan kepada para generasi alpha diluar sana adalah sebuah plan itu adalah sekedar panduan semata, namun jangan terpaku kepada plan, karena di masa depan nanti berjuta tawaran akan datang dan membukakan pintu-pintu kesempatan lainnya.
Photo by Brett Jordan - www.pexels.com