Bagi saya, fashion show yang berkesan bukan hanya soal deretan busana di catwalk, tetapi bagaimana setiap detail pada acara mendukung cerita yang ingin disampaikan oleh sang desainer. Lokasi yang dipilih, dekorasi, hingga sajian food and beverage pun menjadi bagian penting yang membuat para tamu merasa istimewa dari awal hingga akhir acara.
Hal itulah yang saya rasakan saat menyaksikan "Heart of Salvatora", koleksi terbaru STELLARISSA Studio untuk Collection 2026, yang bertempat di Gedung A.A. Maramis dan dulunya dipakai sebagai istal kuda. Terinspirasi dari sosok kuda bernama Salvatora yang melambangkan kekuatan dan keanggunan, koleksi ini memadukan karakter tegas dengan sentuhan lembut di setiap siluetnya.
Tak hanya itu, sang desainer juga menambahkan sentuhan manis dari Bleeding Heart Flower, bunga asal Asia Timur dengan kelopak merah muda yang anggun. Kedua inspirasi ini kemudian diwujudkan melalui rancangan busana yang memiliki potongan terstruktur, draperi yang lembut, dan sentuhan tekstur yang menambah keindahan.
Sebanyak 36 busana ditampilkan di atas runway, lengkap dengan aksesori hasil kolaborasi bersama Mahija dan sepatu transparan dari wetheskin. Detail perak pada aksesori Mahija memberi sentuhan magis, sedangkan sepatu transparan membuat langkah para model terlihat semakin aggun. Semua detail saling melengkapi, menjadikan "Heart of Salvatora" bukan hanya koleksi busana, tetapi juga sebuah cerita tentang keanggunan dan kekuatan.
