Folklore Irlandia Dituangkan Dalam Kain Batik Indonesia

Batik, seni tekstil tradisional yang berasal dari Indonesia, telah lama dikenal karena motif dan coraknya yang kaya akan nilai budaya dan sejarah. Cantik dan keunikan motif ini telah dipandang dunia bahkan dicintai oleh berbagai kalangan dan belahan dunia. Baru-baru ini, saya sebagai masyarakat Indonesia dibuat bangga dengan warisan budaya kita. Batik bukan hanya dipakai sama orang luar, bahkan kedutaan besar Irlandia menggandeng anak bangsa bernama Vania Gracia, yang memenangkan kompetisi ”Beauty of Ireland,” untuk meleburkan batik dan folklore Irlandia. 

Foto: CLARA Indonesia
(Vania Gracia menjelaskan karyanya kepada tamu-tamu yang hadir)

Irish Legend Through Indonesia Eyes selalu berusaha menyatukan budaya Nusantara dengan Irlandia dalam industri seni. Kali ini, memperingati hubungan diplomatic Indonesia dan Ireland yang sudah menginjak 40 tahun, di lobby gedung World Trade Center 2, Jakarta, kedutaan Irlandia memamerkan enam kain batik dari tiga cerita folklore Irlandia dan tiga tokoh ternama Irlandia. 

Foto: CLARA Indonesia
(Tamu menikmati karya-karya batik bergambar folklore Irlandia dan tokoh penting di Irlandia)

Pembuatan batik itu sendiri melibatkan beberapa tahap. Garcia bertanggung jawab dalam membuat desain gambar, sedangkan batik dibuat khusus oleh pengrajin Indonesia; Cak Nur dan Batik Pohon. Pewarnaan semua batik spesial ini menggunakan bahan-bahan alami. Hasilnya, gambar terukir cantik di atas kain dengan warna yang halus dan berhasil menceritakan makna di dalam gambar tersebut. 

Ada tiga karya yang saya suka:

  1. The Children of Lir: Batik ini menggambarkan kisah tragis anak-anak Raja Lir yang diubah menjadi angsa oleh ibu tiri mereka yang jahat. Pola angsa yang elegan dan alur cerita yang dramatis tercermin dalam detail dan warna batik yang lembut namun kuat.
  2. The Salmon of Knowledge: Kisah salmon ajaib yang memberikan kebijaksanaan kepada siapa pun yang memakannya diinterpretasikan melalui motif ikan yang dinamis dan aliran air yang mengalir lembut di kain batik.
  3. Queen Maeve: Seorang ratu kesetaraan gender dan pejuang tangguh yang berasal dari Connacht ini menginspirasi para wanita untuk mendorong kekuatan mereka. 

Menurut saya pameran ini tidak hanya menunjukkan keindahan dari teknik batik tetapi juga bagaimana seni dapat menjadi alat untuk mempertemukan budaya yang berbeda. 

Foto: CLARA Indonesia
(Pameran ini menjadi bukti hubungan diplomatik Indonesia-Ireland yang terjalin baik selama 40 tahun)