Meat and Livestock Australia (MLA) dan Trade and Investment Queensland bekerjasama menghadirkan daging sapi premium dari Queensland dalam acara “Aussie Beef Mates.” Acara yang dirancang untuk menjembatani kebutuhan daging berkualitas sekaligus merayakan cita rasa daging sapi Australia ini akan berlangsung selama satu bulan penuh, mulai 14 September sampai 14 Oktober 2023 di Privy, The Dharmawangsa Square, Jakarta.
Aussie Beef Mates menghadirkan dua chef Indonesia yang sudah handal dalam mengolah daging sapi, yakni Chef Stefu Santoso dan Chef Jonathan Tek yang juga menjadi Chef Owner Privy Dharmawangsa.
Sebelum acara ini berlangsung di Jakarta, Chef Stefu berkunjung ke Brisbane, Queensland bersama enam chef internasional lainnya, selama satu minggu. Chef Stefu membagikan kesan istimewanya saat berkunjung ke produsen daging sapi kelas dunia di Australia. Menurutnya, proses yang dijalankan Aussie Beef tidak main-main dan tidak perlu lagi diragukan soal kehalalannya.
- Makanan
Semua sapi Australia diberi pakan rumput sampai dengan usia minimal 12 bulan. Setelah itu akan ditentukan lagi, apakah sapi akan dikembangkan dengan pakan rumput atau biji-bijian. ? daging sapi dan domba Australia diberi makan rumput. Hasilnya daging lebih rendah lemak dan rendah kolesterol. Sedangkan sapi yang diberi makan biji-bijian memiliki marbling yang lebih tinggi dan daging lebih juicy.
Dari informasi yang didapat Chef Stefu, semua makanan sapi didata dan dianalisis oleh peternak. Setiap wadah diberi sensor untuk mengetahui banyaknya makan yang dikonsumsi setiap sapi.
- Terdata
Setiap sapi dipasangkan chip di telinganya dan terdaftar dalam data peternakan sapi di Australia. Sehingga setiap pergerakan ternak akan tercatat, seperti data penjualan dan distribusi sapi, data pembantaian, dan data pemotongan.
- Halal
Di Indonesia, semua daging Australia sudah bersertifikat halal dari MUI, dan semua diproses sesuai persyaratan halal di Indonesia. Sapi dipotong dan disembelih secara muslim dengan pembacaan ayat Al Qur’an. Bahkan Chef Stefu menceritakan setiap satu kali garis pemotongan, perlu ganti pisau. Apabila darah muncrat ke baju si pemotong, maka ia akan langsung menyiram dirinya dengan shower kencang dan darah langsung luruh.
Meski demikian, Chef Stefu masih melihat ada daging sapi yang dipisah halal dan non halal. Saat ditanyakan kenapa tidak halal, pihak peternakan menjelaskan bahwa prosesnya sama namun saat orangnya yang memotong tidak yakin, maka itu dikategorikan tidak halal.
Setelah mendengar cerita dari Chef Stefu, hadir Chef Jonathan membantu Chef Stefu untuk mulai proses memasak daging. Butuh waktu sekitar 5-6 menit untuk memasak daging sapi Stockyard, brand dari Queensland.
Para pengunjung Privy berkesempatan untuk menikmati lezatnya daging yang telah melewati proses Dry Age selama 28 hari. Daging ini diberi nama 28 Days Dry Age Stockyard Gold OP 7 Ribs Angus (200+ hari Grain Fed). Rasakan beda dan empuknya daging sapi Australia karena terhindar dari stress, makan yang terkontrol, kondisi fisik sapi yang sehat dan bebas penyakit kuku & mulut, dan dipotong sesuai prinsip Animal Welfare.